Selamat Datang di Blog Triyo Supriyatno ...

Sabtu, 02 Februari 2008

Silabus Perkuliahan

Silabus Perkuliahan Inovasi Pendidikan di Fakultas Tarbiyah UIN Malang
1. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan
Bobot : 2 SKS
Semester : V
Dosen : Triyo Supriyatno, S.Pd., M.Ag
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
2. Tujuan Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan bekal yang komprehensif tentang kajian inovasi, baik secara teori maupun empiris dalam bidang pendidikan secara khusus dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
3. Isi dan Pertemuan Mata Kuliah
Pertemuan ke-1 : Pengenalan tentang aturan perkuliahan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (tatap muka di kelas);
Pertemuan ke-2 : Definisi inovasi (tatap muka di kelas);
Pertemuan ke-3 : Tipe dan Sumber Inovasi (tatap muka di kelas);
Pertemuan ke-4 : Tujuan dan Siklus inovasi (tatap muka di kelas);
Pertemuan ke-5 : Manajemen dan Kegagalan Inovasi (tatap muka di kelas);
Pertemuan ke-6 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-7 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-8 : Ujian Tengah Semester (UTS);
Pertemuan ke-9 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-10 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-11 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-12 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-13 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-14 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-15 : Jaringan Internet sebagai media pembelajaran (pembelajaran melalui Internet);
Pertemuan ke-16 : Ujian Akhir Semester (UAS).
4. Evaluasi
Tugas individu yang dilakukan melalaui web yang dikembangkan oleh mahasiswa;
Tugas yang didapat melalui Internet dan diserahkan dalam bentuk print-out;
Ujian Tengah Semester (UTS);
Ujian Akhir Semester (UAS).
5. Sumber Rujukan
Abernathy, W.J. & K.B. Clark, 1985, Innovation: Mapping the winds of creative destruction, Research Policy, 14: 3-22.
Argyris, C. & D. Schön, 1978, Organizational learning, Reading, Mass.: Addison-Wesley.
Burns, T. & G.M. Stalker, 1961, The management of innovation, London: Tavistock.N
Nooteboom, B., 1999b, Innovation, learning and industrial organization, Cambridge Jopurnal of Economics,23:127-150.

Materi Kuliah ke-3 Inovasi Pendidikan

di Sekolah
[Materi ke-3]
Perkuliahan ke-3 membahas tentang kegiatan inovasi pendidikan di sekolah. Materi yang akan dipaparkan cukup panjang, sehingga setiap mahasiswa dianjurkan untuk mendownload presentasi PowerPointnya, agar isi materi ini bisa dipahami dengan lebih baik.
Silakan baca lebih lanjut untuk mempelajari materi.


Inovasi Pendidikan di Sekolah (File PPT - 82 KB)
Untuk mendownload: Klik Kanan > Save Link/Target As…
Transkrip Presentasi:————————–
Inovasi harus berlangsung di sekolah guna memperoleh hasil yang terbaik dalam mendidik siswa;
Ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah adalah guru;
Oleh karena itu guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif untuk mendidik;
Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas;
Kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkannya harus mengacu kepada kepentingan siswa.
Skematik Inovasi di Sekolah

(Klik untuk memperbesar)
Kreatifitas adalah penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru dan lebih baik.
Langkah proses kreatif:
Penemuan masalah;
Persiapan;
Pengendapan;
Wawasan;
Taktik.
Mengembangkan kreatifitas:
Imajinasi - kreatif;
Keleluasaaan - kebebasan pikiran;
Gila / aneh;
Hubungan antara obyek - melahirkan ide-ide.
Guru harus memiliki kompetensi: Pedagogi, Profesional, Individual dan Sosial
Planning Instructions (Merencanaan Pembelajaran);
Implementing Instructions (Menerapkan Pembelajaran);
Performing Administrative Duties (Melaksanakan Tugas-Tugas Administratif);
Communicating (Berkomunikasi);
Development Personal Skills (Mengembangkan Kemampuan Pribadi);
Developing Pupil Self (Mengembangkan Kemampuan Peserta Didik).
Merencanakan;
Melaksanakan;
Memberikan umpan balik.
Metode Mengajar & Keterampilan Mengajar:
Pendekatan Kelompok;
Pendekatan Individu.
Metode Mengajar Kelompok:
Metode Kuliah (Ceramah);
Metode Diskusi;
Metode Simulasi;
Metode Demonstrasi & Eksperimen;
Metode Inquiry & Discovery (Menyelidiki & Menemukan).
Mastery Learning;
Metode Bloom.
Keterampilan Mengajar:
Bertanya Dasar;
Memberi Penguatan;
Mengadakan Variasi;
Menjelaskan;
Membuka dan Menutup;
Memimpin Diskusi Kelompok Kecil;
Mengelola Kelas;
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.
Penelitian Tindakan KelasAction ResearchClassroom Research:Tindakan yg dilakukan oleh guru untuk meningkatkan cara mengajarnya sendiri atau koleganya, & untuk menguji asumsi teori dalam praktek.
Prosedur:
Pengembangan Fokus;
Perumusan & Persiapan;
Pelaksanaan & Metode Pengumpulan Data;
Analisis Data & Refleksi;
Perencanaan Kembali.
Prinsip:
Metode tidak boleh mengganggu komitmen mengajar;
Pengumpulan data tidak menambah waktu guru;
Metodologi menyesuaikan dengan situasi kelas;
Masalah sendiri di kelas;
Prosedur etik;
Fokus terhadap kegiatan (semua komponen).
PORTOFOLIO ASSESSMENT
Traditional Assessment:
Paper-pencil test;
keterampilan/pengetahuan tertentu;
Bentuknya : test objektif, multiple choice, dll;
Kriteria standar/seragam.
Authentic assessment:
Peserta didik untuk mengukur, memproduksi & mengkontruksi pengetahuan sendiri;
Active leaner;
Meaningfull learning.
Karakteristik:
Menggambarkan perkembangan kemampuan seseorang dalam satu bidang;
Bukti autentik dari kemampuan seseorang;
Menggambarkan kemampuan secara komprehensif, menilai kemampuan siswa secara utuh.
Prosedur:
Tujuan umum dari tujuan program pembelajaran;
Tujuan portofolio bagi setiap siswa;
Portofolio untuk unit-unit pelajaran;
Pengembangan Self evaluation;
Perluasan cakupan pengetahuan;
Penulisan responsi;
Dialog konvensi;
Kriteria evaluasi;
Sidang Portofolio/dialog akhir.

Materi Kuliah ke-1 Inovasi Pendidikan

[Materi ke-1]
Untuk perkuliahan yang pertama ini, silakan Anda mendownload presentasi Powerpoint berikut.

file PPT - 424KB
Download dengan cara klik kanan > Save Link / Target As…
Catatan: Bila kesulitan mendownload presentasinya, silakan meminta copynya langsung ke Fajar.
Pelajari dan pahamilah materinya, kemudian masukkan komentar yang relevan (sebagai absen). Komentar Anda akan dinilai.
———————–
Transkrip Presentasi:
———————–
Cakupan yang dibahas:1. Definisi2. Tipe / Jenis3. Sumber4. Tujuan5. Siklus6. Kegagalan7. Pendidikan8. Inovasi Pendidikan
1. Definisi
Memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat
Inovasi > Membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baruDiscovery/Invention > penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya
2. Jenis
1. Inovasi Produk2. Inovasi Proses3. Inovasi Pemasaran4. Inovasi Organisasi5. Inovasi Model Bisnis
3. Sumber
Tradisional;
Inovasi Pengguna.
4. Tujuan
Meningkatkan kualitas;
Menciptakan pasar baru;
Memperluas jangkauan produk;
Mengurangi biaya tenaga kerja;
Meningkatkan proses produksi;
Mengurangi bahan baku;
Mengurangi kerusakan lingkungan;
Mengganti produk atau pelayanan;
Mengurangi konsumsi energi;
Menyesuaikan diri dengan undang-undang.
5. Siklus Inovasi
6. Kegagalan dalam Berinovasi
Definisi tujuan yang buruk;
Buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan;
Buruknya partisipasi anggota tim;
Buruknya pengawasan produk;
Buruknya komunikasi dan akses informasi.
7. Prinsip - Prinsip
Relevance;
Manageable;
Sustainability;
Efficiency;
Productivity;
Innovative;
Up-to-date.
8. Bidang Garapan Dasar Pendidikan
Bidang garapan dasar peserta didik;
Bidang garapan dasar tenaga kependidikan;
Bidang garapan dasar kurikulum / PBM;
Bidang garapan dasar sarana / prasarana;
Bidang garapan dasar keuangan;
Bidang garapan dasar kemitraan dengan masyarakat;
Bidang garapan dasar bimbingan dan pelayanan khusus.

Materi Kuliah ke-4 Inovasi Pendidikan

[Materi ke-4]
Materi perkuliahan kali ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari materi perkuliahan yang pertama (Pengantar Inovasi) disarankan untuk membaca materi ini dengan benar, baru memberikan komentar absennya.
Landasan Teori
1. Definisi Inovasi
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Amabile et al. (1996) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah:
Inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi). Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia. Prof. Dr. Anna Poejiadi (2001) memberikan penjelasan: Secara harfiah to discover berarti membuka tutup. Artinya sebelum dibuka tutupnya, sesuatu yang ada di dalamnya belum diketahui orang. Sebagai contoh perubahan pandangan dari geosentrisme menjjadi heliosentrisme dalam astronomi. Nicolaus Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun guna melakukan pengamatan dan perhitungan untuk menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, bahwa planet-planet lain juga berputar mengelilingi matahari. Kesalahan besar yang ia lakukan adalah bahwa ia yakin semua planet (termasuk bumi dan bulan) mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran. Penemuan ini menggugah Tycho Brahe melakukan pengamatan lebih teliti terhadap gerakan planet. Data pengamatan kemudian membuat Johanes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat. Penemuan ketiga tokoh tersebut merupakan ”discovery”. Sedangkan invent yang dalam kamus didefinisikan sebagai menciptakan sesuatu yang baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Contoh invention adalah penemuan Thomas Alva Edison (1847-1931), yaitu penemuan perekam suara elektronik, penyempurnaan mesin telegram yang secara otomatis mencetak huruf mesin, mesin piringan hitam, dan pengembangan bola lampu pijar.
Inovasi diartikan penemuan dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi tercakup discovery dan invensi.
Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah baru. Santoso S. Hamijoyo dalam Cece Wijaya dkk (1992 : 6) menjabarkan bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi.
Kita berada di tengah-tengah samudera hasil inovasi. Ada inovasi: pengetahuan, teknologi, ICT, ekonomi, pendidikan, sosial, dsb. Inovasi dapat dikelompokkan pula atas inovasi besar dan inovasi kecil-kecil namun sangat banyak. Inovasi itu tidak harus mahal. Inovasi itu dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja. Kalau leluhur kita tidak inovatif, kita semuanya akan tetap tinggal di gua-gua, dalam kegelapan, tanpa busana.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan pelanggan enggan untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita rasa dan kepercayaan pelanggan hilang.
Menurut Joseph Schumpeter definisi inovasi dalam ekonomi,1934:Mengenalkan barang baru dimana para pelanggan belum mengenalnya atau kualitas baru dari sebuah barang;
Mengenalkan metoda produksi baru yang dibutuhkan, ditemukan melalui serangkaian uji coba ilmiah;
Membuka pasar baru, dimana perusahaan sejenis tidak memasukinya, baik pasar tersebut ada atau belum ada ketika perusahaan memasukinya;
Menguasai sumber bahan baku baru untuk industri barang;
Menjalankan organisasi baru, seperti menciptakan monopoli, atau membuka monopoli perusahaan lain.
Dalam OECD, (1995) definisi Inovasi Teknologi adalah: Mengimplementasikan produk dan proses teknologi baru yang dapat meningkatkan pangsa pasar. Penciptaan proses dan produk baru melibatkan penelitian ilmiah, teknologi, organisasi, finansial dan aktifitas periklanan.
Menurut Regis Cabral (1998, 2003) bahwa Inovasi adalah elemen baru yang diperkenalkan dalam jaringan yang dapat mengubah, meskipun hanya sesaat, baik harganya, pelakunya, elemen-nya atau simpul dalam jaringan.2. Tipe inovasi
Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;
Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;
Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi;
Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.
Inovasi karakteristiknya ditentukan oleh pasar dan bisnis. Inovasi yang mengikuti kondisi, memungkinkan pasar dapat dijalankan seperti biasanya. Inovasi yang terpisah, dapat mengubah pasar atau produk contohnya penemuan barang murah, tiket pesawat murah. Inovasi inkrementasi (penambah) muncul karena berlangsungnya evolusi dalam berpikir inovasi, penggunaan teknologi yang memperbesar peluang keberhasilan dan mengurangi produk yang tidak sempurna.
Inovasi radikal, mengubah proses manual menjadi proses berbasis teknologi keseluruhannya.
3. Sumber inovasi Terdapat dua sumber utama inovasi , yaitu:
Secara tradisional, sumbernya adalah inovasi fabrikasi. Hal tersebut karena agen (orang atau bisnis) berinovasi untuk menjual hasil inovasinya.
Inovasi pengguna; hal tersebut dimana agen (orang atau bisnis) mengembangkan inovasi sendiri (pribadi atau di rumahnya sendiri), hal itu dilakukan karena produk yang dipakainya tidak memenuhi apa yang dibutuhkannya.
4. Tujuan Inovasi
Tujuan utama inovasi adalah:
meningkatkan kualitas;
menciptakan pasar baru;
memperluas jangkauan produk;
mengurangi biaya tenaga kerja;
meningkatkan proses produksi;
mengurangi bahan baku;
mengurangi kerusakan lingkungan;
mengganti produk atau pelayanan;
mengurangi konsumsi energi;
menyesuaikan diri dengan undang-undang;
5. Kegagalan Inovasi
Hasil survey menunjukkan, bahwa dari 3000 ide tentang sebuah produk, hanya satu yang sukses di pasaran. Kegagalan inovasi mengakibatkan hilangnya sejumlah nilai investasi, menurunkan moral pekerja, meningkatkan sikap sinis, atau penolakan produk serupa dimaa datang. Padahal produk yang gagal seringkali memiliki potensis ebagai ide yang baik, penolakan terjadi karena kurangnya modal, keahlian yang kurang, atau produk tidak sesuai kebutuhan pasar. Kegagalan harus diidentifikasi dan diselesksi ketika proses berlangsung. Penyeleksian dini memungkinkan kita dapat menghindari uji coba ide yang tidak cocok dengan bahan baku, sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu:definisi tujuan yang buruk
buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan;
buruknya partisipasi anggota tim;
buruknya pengawasan produk;
buruknya komunikasi dan akses informasi.
6. Siklus Inovasi
Siklus inovasi berlangsung seperti kurva difusi dimana pada tahap awal, tumbuh relatif lambat, ketika kemudian pelanggan merespon produk tersebut sebagai sebuah kebutuhan maka pertumbuhan produk meningkat secara eksponensial. Pertumbuhan produk akan terus meningkat bila dilakukan inkrenetori inovasi atau mengubah produk. Di akhir kurva pergerakannya melambat kembali dan cenderung menurun.




Perusahaan yang inovatif akan bekerja dengan cara inovasi baru, yang menggantikan cara lama untuk mempertahankan tumbuhnya kurva melalui pembaharuan teknologi, bila teknologi tidak dilakukan pembaharuan pertumbuhan akan cenderung stagnan atau bahkan menurun.
7. Inovasi Manajemen
Inovasi manajemen adalah inovasi dalam proses pengaturan organisasi. Langkah pertama adalah menghasilkan ide perubahan mengenai produk atau proses. Dalam beberapa kasus ide muncul dari observasi masalah sekarang atau masa depan.Untuk menghasilkan ide bisa melalui pengamatan masalah atau membaca buku, internet, majalah, dan diskusi dengan teman sejawat secara informal.
Bila kita dapat melihat kesempatan untuk mengembangkan sebuah ide, maka hal tersebut dinamakan menghasilkan ide. Proses menghasilkan ide berupa memoles ide yang asli, atau menggabungkan ide, kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui mana yang sesuai dengan tujuan, bahan baku, kebutuhan pengguna, dan tentunya biaya produksi.
Bila kesempatan telah terbuka, maka ide masuk pada tahapan berikut yaitu mengembangkan ide. Proses pengembangan bertumpu pada prototipe ide dan pengujian kebutuhan pasar. Banyak ide baru bermunculan pada fase pengembangan ini sesuai kebutuhan yang berlangsung dinamis dalam masyarakat.
Fase akhir dalam proses inovasi adalah realisasi dan pada banyak kasus dinamakan eksploitasi dimana para pelanggan melakukan evaluasi akhir.
8. Inovasi Sarana dan Prasarana
Inovasi sarana dan prasarana harus mengacu pada mengacu pada tupoksi lembaga dan peraturan perundangan yang berlaku yaitu UUSPN NO. 20 tahun 2003 dan Standar Nasional Pendidikan PP 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran (termasuk diklat) termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
9. Restrukturisasi Kelas Berbasis Teknologi
Pembelajaran tidak hanya terpaku pada kegiatan yang lebih dari hanya berbicara dan transfer pengetahuan, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi dilklat mencari bentuk baru dalam proses pembelajaran anak. Pembelajaran yang dimaksudkan adalah perkembangan teknologi dimasa kini dan mendatang murid butuh untuk persiapan dirinya trutama kaitanyya dengan pengembangan projeck-projeck yang haerus dikerjakan baik secara individual maupun kelompok. Hal ini tentunya mendorong guru untuk lebih bertindak sebagai coaching dari pada hanya sekedar telling dan spending ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan teknologi informasi adalah basis dalam pengembangan pembelajaran di dalam kelas, baik dalam pengaturan kelas dengan alat teknologi tersebut (praktek), maupun kelas yang di sett dengan alat teknologi yang memungkinkan anak dapat mempelajari apa yang diinginkannya dengan bantuan alat teknologi tersebut. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa teknologi memberikan dan nenuntut hal-hal berikut :
Menuntut guru melakukan pekerjaan dan alat yang lebih rumit;
Mengarah kepada peran guru sebagai pelatih dari pada sebagai penyalur pengetahuan;
Menyediakan kesempatan kepada guru untuk mempelajarai isi pembelajaran kembali dan menggunakan metode yang tepat berdasarkan kurikulum yang ada.
Dapat memberikan dorongan kepada murid untuk bekerja lebih keras dan lebih berhati-hati dalam belajar;
Membangun budaya nilai dan mutu pekerjaan dalam diklat secara signifikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam restrukturisasi kelas dengan basis teknologiAdalah hal yang penting bagi guru ketika memikirkan bahwa pembelajaran berbasis teknologi tidak hanya terpfokus pada teknologi komputer, walaupun memang pada saat ini komputer adalah salah satu alat yang sedang digemari oleh dilklat dalam mendukung kegiatan anak didilklat walaupun baru sampai pada tarap kegiatan ekstrakurikuler saja. Ada alat lainnya yang juga bisa dimanfaatkan dalam melaksanakan kegaiatan pembelajaran dan tidak hanya sebagai alat Bantu akan tetapi memang sebagai kegiatan belajar yang dijalani oleh siswa, seperti telepon, facsimile, video teknologi, dan lain-lain.Yang harus dipikirkan dan menjadi bahan pertanyaan bagi guru ketika membuat perencanaan pengajaran dengan berbasiskan teknologi adalah : 1) What general role do these technologies play in the class room?, 2) What are the implications of using technology for me as a teacher?, 3) Will the use of technology help my students learn?, and 4) How do I integrate them into my teaching?
Beberapa hal yang menjadi hal perlu ada dalam teknologi yang kita gunakan adalah :Teknologi itu bisa menyediakan informasi
Membangun pengetahuan dan keterampilan murid
Bisa mengakses sumber belajar lainnya.
Guru berkepentingan untuk memilih dan menetukan teknologi yang digunakan terutama kaitannya dengan kepentingan spesifikasi kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa dan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu hal-hal berikut ini perlu diperhatikan oleh guru :
The depth and quality of the information provide may vary;
Different technologies and their application have direct implication on the number in which the classroom is organized;
Tecnologies differ on cost and amount of integration needed to use them;
Tecnologies vary in the flexibility of use.
Implikasinya bagi guru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah memperlancar kegiatan dan memudahkan dalam proses pembelajaran karena sebagai berikut :
Menuntut banyak kegiatan dari siswa dan menuntut murid untuk bnyak berhati-hati untuk menyiapkan pekerjaanya
Dapat menyajikan bahan ajar yang komplek
Mempercayai murid dapat memahami konsep-konsep yang berat
Dapat mempertemukan kebutuhan individual murid yang paling baik
Dapat lebih memokuskan pada kegiatan murid sebagai senter dalam proses pembelajaraannya
Membuka lebih luas perbedaan-perbedaan individual dan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran
Membuka kesempatan yang lebih luas dalam perbedaan pengalaman belajar bagi murid
Merasa lebih professional, karena diantara alat yang ada dapat mengurangi waktu dalam memberikan instruksi dan lebih kepada membantu anak dalam belajar.
Pertanyaan lainnya bagi guru ketika memulai pembelajaran dengan basis teknologi adalah :
Bagaimana murid mereaksi terhadap teknologi yang dipergunakan dalam belajarnya?
Bagaimana teknologi memberikan dampak terhadap pengetahuan yang akan diberikan kepada murid dan bagaimana murid dapat menangkapnya?
Bagaimana teknolgi dapat merubah ruang dan waktu dalam kegiatan belajar mengajar?
Keterampilan baru apa yang harus dimiliki murid ketika akan memulai berlajar?
Bagaimana teknologi dapat merubah kelas dan hubungan guru dengan murid?
Bagaimana teknolgi memberikan dampak terhadap prestasi di kelas?
Bagaimana teknologi ini berkerja/dijalankan?
Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan teknologi dalam pembelajaran di kelas?
Apakah teknologi dapat merubah gaya mengajar?
Permasalahan-permasalahan apa yang dapat ditemukan bila memanfaatkan teknologi terutama dalam pengelolaan kelas?
Lingkungan untuk efektivitas Penggunaan Teknologi
Teknologi di dalam kelas membantu memperlancar kegiatan belajar yang harus dilalui oleh murid dan memberikan kemudahan bagi guru dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya. Oleh karena itu lingkungan kelas harus memberikan dukungan kepada kegiatan belajar yang menyenangkan bagi murid dan guru mengajar dengan nyaman pula. Hal esensial yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Perlengkapan teknologi harus tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
Akan membutuhkan banyak waktu dan mempelajarinya ketika teknologi masuk dalam program instruksional
Unsur-unsur pendukung sangat dibutuhkan seperti, keselamatan, kenyamanan, dan keindahan
Tenaga pendukung juga diperlukan ketika penggunaan teknologi lebih komplek.
Pentingnya Guru yang Inovatif dalam Restrukturisai Kelas Berbasis Teknologi
Setiap guru menghendaki muridnya dapat belajar dan sukses dalam belajarnya. Keberhasilan dalam belajar murid akan bergantung kepada usaha-usaha guru memberikan arahan dan memberikan bantuan dalam kegiatan belajar tersebut. Dengan perbedaan yang dimiliki oleh murid teknologi memungkinkan secara individual projek-projek perorangan dapat dilakukan dengan maksimal, tentunya dengan bantuan dan dorongan dari guru.
Guru yang inovatif sangat dibutuhkan dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang akan dilakukannya, dimulai dari kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sampai kepada penilaian hasil belajar akan membutuhkan energi yang tinggi. Oleh karena itu orang kreatif itu akan mudah dalam menemukan inovasi-inovasi yang memungkinkan kegiatan pembelajarnnya lebih cepat, lebih berhasil dan lebih bermanfaat bagi murid.
Pendekatan
1. Orang dan keterampilan
Inovasi sarana dan prasarana diarahkan kepada peningkatan kemampuan orang sebagai penyelenggara dan ilmu pengetahuan serta keterampilan output yang diharapkan
2. Alat dan bahanInovasi melekat pada alat dan bahan diklat yang akan dipergunakan untuk melaksanakan program-program pendidikan dan latihan
3. Teknologi manualInovasi sarana dan prasarna diklat terdiri atas alat dan bahan yang bersifat manual yang akan dipergunakan oleh pelaksana dan peserta
4. Teknologi KomputerisasiTeknologi komputerisasi merupakan bagian dari inovasi pengembangan sarana dan prasarna diklat
5. Teknologi informasiTeknologi informasi merupakan bgian dari inovasi pengembangan sarana dan prasarna diklat guna menunjang kelancaran dalam transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari pelaksana kepada peserta pendidikan dan latihan
Prinsip-Prinsip
a. Relevance
Inovasi sarana dan prasarana diklat harus berkesuaian dengan kebutuhan dalam penyelenggaraan diklat, terutama dalam penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan pengembangan pengetahuan dan keterampilan ketenagaan.
b. Manageable
Inovasi sarana dan prasarna diklat merupakan bagian dalam pengembangan fungsi-fungsi manajemen kelembagaan
c. Sustainability
Inovasi sarana dan prasarana diklat harus dapat dilihat dari keberlanjutan program
d. Efficiency
Inovasi sarana dan prasarna diklat memperhatikan unsur efisiensi dalam program kelembagaan, tidak menyebabkan penghamburan-penghamburan dalam pembiayaan dan waktu
e. Productivity
Inovasi sarana dan prasarana diklat mengacu kepada peningkatan produktivitas kelembagaan diklat dan output
f. Innovative
Inovasi sarna dan prasarna diklat merupakan bentuk-bentuk hasil pemikiran dan pengembangan-pengembangan yang inovatif
g. Up to date
Sarana dan prasarana program yang dikembangkan merupakan hal yang terbaru dalam penyelenggaraan diklat

Kalendar




Jam


Counter

View Guest Book
Write Guest Book